Customer Service :
081288407001Email :
kainara.sehat@gmail.com
Balai Disabilitas Ciungwanara Ikut Pelatihan Memasak di Kainara
CN, JAKARTA - Menindaklanjuti kunjungan dan kerja sama Kementerian Sosial RI dalam hal ini Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Balai Disabilitas Ciungwanara dengan Toko Makanan Sehat Kainara dua pekan lalu, Kepala Balai Disabilitas Ciungwanara, Siti Sari Rumayanti, langsung menugaskan lima orang pegawai untuk mengikuti pelatihan memasak di Kainara pada rilisnya, Jumat (9/4).
Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan pembukaan café Ramah Autis di Sentra Kreasi ATENSI. Ini juga senada dengan Layanan Okupasi Terapi bagi anak berkebutuhan khusus yang telah dibuka bagi umum dan gratis di Balai Disabilitas Ciungwanara Bogor sejak Bulan Maret lalu.
Sari mengungkapkan bahwa ini merupakan wujud kesungguhan Balai Disabilitas Ciungwanara dalam membuat Café Ramah Autis.
"Kami harap café di Balai Disabilitas Ciungwanara kelak dapat memfasilitasi masyarakat luas dalam mendapatkan menu makanan yg sehat dan ramah bagi penyandang disabilitas autis, selain itu menu makanan sehat di café ini juga nantinya dapat dikonsumsi bagi individu yang sedang melakukan diet keto, diet diabetes, dan lain - lain," ujar Sari.
Pelatihan yang berlangsung selama 5,5 jam ini terdiri dari 3 sesi, sesi pertama adalah penjelasan teori mengenai bahan - bahan umum pembuat kue serta bahan penggantinya yang bebas gluten (protein pada gandum) dan casein (protein pada susu sapi). Sesi kedua adalah praktek pembuatan kue dan masakan. Kemudian ditutup dengan sesi ketiga yaitu penjelasan mengenai pengaruh konsumsi yang salah bagi penyandang autis serta bagaimana kiat-kiat menjalankan pola hidup yang sehat.
Pemilik Kainara, Christien Ismuranty, mengungkapkan juga bahwa ia sangat senang dapat mentransfer ilmu memasaknya kepada para peserta pelatihan dari Balai Disabilitas Ciungwanara.
"Saya sangat senang sekali dengan antusias dan semangat ibu-ibu pegawai Ciungwanara. Seru dan asyik sekali selama proses pelatihan, ditambah lagi saat menikmati hasilnya, ternyata pada suka dengan rasanya, meskipun gluten free dan casein free tetap enak. Saya optimis melihat pelatihan hari ini bahwa café ramah autis milik Sentra Kreasi ATENSI di Balai Disabilitas Ciungwanara kelak akan sukses dan membantu banyak masyarakat yang membutuhkan," tutur Christien.
Nitah, Salah seorang peserta pelatihan menuturkan kesannya mengikuti kegiatan ini.
"Wah seru sekali selama proses pelatihan memasak di Kainara ini, awalnya kami kira prosesnya akan sulit dan ribet, ternyata cukup mudah dan cepat membuatnya. Setelah ini kami berencana akan membuat berbagai ragam olahan kue dan masakan dengan bahan bebas gluten dan casein," ujar Nitah.
Di akhir pelatihan, Christien menaruh harapan besar semoga café ramah autis yang akan dibuka di Balai Disabilitas Ciungwanara dapat sukses dan lancar dalam upaya untuk memasyarakatkan layanan bagi penyandang autisme terutama bagi keluarga yang kurang mampu. (*)
PENULIS : ISK | EDITOR : OVIE
Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan pembukaan café Ramah Autis di Sentra Kreasi ATENSI. Ini juga senada dengan Layanan Okupasi Terapi bagi anak berkebutuhan khusus yang telah dibuka bagi umum dan gratis di Balai Disabilitas Ciungwanara Bogor sejak Bulan Maret lalu.
Sari mengungkapkan bahwa ini merupakan wujud kesungguhan Balai Disabilitas Ciungwanara dalam membuat Café Ramah Autis.
"Kami harap café di Balai Disabilitas Ciungwanara kelak dapat memfasilitasi masyarakat luas dalam mendapatkan menu makanan yg sehat dan ramah bagi penyandang disabilitas autis, selain itu menu makanan sehat di café ini juga nantinya dapat dikonsumsi bagi individu yang sedang melakukan diet keto, diet diabetes, dan lain - lain," ujar Sari.
Pelatihan yang berlangsung selama 5,5 jam ini terdiri dari 3 sesi, sesi pertama adalah penjelasan teori mengenai bahan - bahan umum pembuat kue serta bahan penggantinya yang bebas gluten (protein pada gandum) dan casein (protein pada susu sapi). Sesi kedua adalah praktek pembuatan kue dan masakan. Kemudian ditutup dengan sesi ketiga yaitu penjelasan mengenai pengaruh konsumsi yang salah bagi penyandang autis serta bagaimana kiat-kiat menjalankan pola hidup yang sehat.
Pemilik Kainara, Christien Ismuranty, mengungkapkan juga bahwa ia sangat senang dapat mentransfer ilmu memasaknya kepada para peserta pelatihan dari Balai Disabilitas Ciungwanara.
"Saya sangat senang sekali dengan antusias dan semangat ibu-ibu pegawai Ciungwanara. Seru dan asyik sekali selama proses pelatihan, ditambah lagi saat menikmati hasilnya, ternyata pada suka dengan rasanya, meskipun gluten free dan casein free tetap enak. Saya optimis melihat pelatihan hari ini bahwa café ramah autis milik Sentra Kreasi ATENSI di Balai Disabilitas Ciungwanara kelak akan sukses dan membantu banyak masyarakat yang membutuhkan," tutur Christien.
Nitah, Salah seorang peserta pelatihan menuturkan kesannya mengikuti kegiatan ini.
"Wah seru sekali selama proses pelatihan memasak di Kainara ini, awalnya kami kira prosesnya akan sulit dan ribet, ternyata cukup mudah dan cepat membuatnya. Setelah ini kami berencana akan membuat berbagai ragam olahan kue dan masakan dengan bahan bebas gluten dan casein," ujar Nitah.
Di akhir pelatihan, Christien menaruh harapan besar semoga café ramah autis yang akan dibuka di Balai Disabilitas Ciungwanara dapat sukses dan lancar dalam upaya untuk memasyarakatkan layanan bagi penyandang autisme terutama bagi keluarga yang kurang mampu. (*)
PENULIS : ISK | EDITOR : OVIE
